Islami , Iman , Ikhsan, Haji, Umroh, Doa, Shalat, Puasa, Zakat,
Rabu, 31 Maret 2021
Kisah Nyata Mualaf, Peluk Islam Berkat Simbok
Cerita Nyata Islami
Kisah Nyata Mualaf, Peluk Islam Berkat Simbok
Jika Allah sudah berkehendak, maka apapun bisa terjadi. Termasuk soal hidayah. Jika Allah sudah menentukan hambanya mendapat petunjuk, maka dijamin akan sampai pada yang dikehendaki, melalui cara apapun. Bahkan terkadang lewat cara yang dianggap mustahil atau tak sejalan dengan logika manusia.
Allah SWT berfirman yang artinya, " Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS Al-Qashash: 56).
Kisah nyata yang satu ini membuktikan pada Anda, betapa hidayah Allah itu tak bisa diduga. Bisa datang pada siapa saja dan melalui media apa saja yang dikehendaki-Nya.
Kisah ini bercerita tentang seorang asisten rumah tangga (ART) yang dipanggil Mbok dan seorang majikan laki-laki. Simbok bukanlah tamatan pondok pesantren atau sekolah pendidikan agama Islam. Namun tanpa disadari, ia bisa meng-Islam-kan orang.
Alkisah, ada seorang keturunan Tionghoa menemukan cahaya Islam. Cerita berawal ketika setiap Subuh ia terbangun. Dan setiap membuka pintu, ia melihat Simbok, perempuan yang suka membantu pekerjaan rumahnya, selalu mengambil air wudu. Aktivitas Simbok sering ia lihat setiap pagi, sekitar pukul setengah 5 pagi.
Ia pun heran, belum pernah ia menemukan ajaran yang membuat orang bisa bangun pagi lalu bersentuhan dengan air dingin. Lalu melakukan gerakan-gerakan ibadah seperti itu.
" Simbok meladeni saya dan melayani saya, tidak ngantuk dan tidur lagi selepas mengambil air wudu tadi," batin si majikan itu
Si Majikan pun lambat laun tertarik, lalu bertanya, “Si Mbok ngapain Si Mbok?”
“Sholat,” kata Si Mbok, polos.
“Memang harus setiap hari?”
“Ya memang harus setiap hari, Pak.”
“Memang kamu nggak capek?”
“Ya capek. Lha gimana, itu perintah.”
Lalu Si Mbok itu melanjutkan kalimatnya, “Lha wong saya saja manut kalau bapak perintah, masa sama Tuhan yang menciptakan saya, saya tidak patuh?!”
Gara-gara jawaban tersebut, Si Majikan pun memutuskan untuk memeluk agama Islam. Si Mbok memberikan contoh dengan ‘diam’nya yang ia lakukan setiap hari, rutin dan istiqomah.